Selasa, 07 Mei 2013

Sejarah Public Relations

Istilah public relations sebenarnya baru dikenal pada abad ke-20, namun fenomena yang tampak memang sudah dimulai pada abad-abad sebelumnya, bahkan saat manusia masih primitif. Unsur-unsur dasarnya adalah memberikan informasi, membujuk dan mengintegrasikan khalayak pasti akan selalu tampak dalam kehidupan manusia.
Sebelum angka dan huruf ditemukan, sudah ada piktogram. Piktogram  ini adalah bentuk atau gambar yang mengandung makna dan sampai saat ini masih bisa dilihat pada aksara Cina, berbagai macam ornamen dan simbol di bangunan kuno seperti piramid, candi, dan mesjid kuno, serta lukisan-lukisan di gua-gua masyarakat primitif di Zimbabwe.
Kegiatan komunikasi yang mencerminkan adanya fenomena public relations terlihat pada adanya hubungan yang harmonis di antara individu-individu, individu dengan kelompok, atau antar kelompok di dalam pergaulan hidup mereka.
Padahal yang dilakukan Cleopatra dengan keindahannnya sebagai ratu, dalam rangka menyambut kedatangan Mark Anthony di tepi sungai Nil, sebenarnya merupakan kegiatan Public Relations.
Pada jama kejayaan Mesir, Babilonia, Assyiria, dan Persia, Public Relations dilaksanakan para pemimpin dan penguasaannya melalui seni dan sastranya dalam bentuk piramid, obelisk, candi, spink atau patung yang mencerminkan kesan kepada publik mengenai keagungan dan pentingnya raja, alim ulama para bangsawan, sastrawan serta pemimpin lainnya.
Demikian pula di jaman Neolithic sudah ada praktek public relations. Orang selalu menghubungi orang lain untuk menjual atau menukarkan hasil usahanya dengan barang lain kepada orang lain yang membutuhkannya. Di jaman purbakala orang berhubungan dengan orang lain dengan menggunakan tanda-tanda berupa asap api di atas gunung atau tabuh-tabuhan, untuk menarik perhatian dalam rangka memberitahukan sesuatu kepada orang lain atas dasar memelihara hubungan baik dengan sesamanya.
Ketika tahun 1800 sebelum Masehi di Mesopotamia (yang kini dikenal sebaga negara Iraq) disebarkan surat selebaran kepada para petani yang isinya menjelaskan bagaimana caranya menuai tanaman yang baik.
Di Yunani sendiri fenomena mengenai opini publik berlangsung ketika abad 2000 - 1400 SM. Diantara tahun itu, Raja Alexander telah mengimpor gagasan tentang ke-Tuhan-an dari Timur ke Yunani kemudian ia menginformasikan dirinya kepada rakyat Yunani bahwa ia adalah "Tuhan".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar